ENJOY JAKARTA: JAKARTA BARU, JAKARTAKU..

JAKARTA BARU, JAKARTAKU.... 

Meski HUT DKI JAKARTA pada 22 Juni sudah lewat, saya mencoba menelusuri nuansa Jakarta Berhias dan sisa-sisa hiburan para muda-mudi yang memang sudah direncanakan Pemerintah Jakarta demi menghibur warga Jakarta beberapa waktu lalu. 

Liburan sekolah kali ini, menjadi kesempatan yang tepat untuk mengunjungi berbagai tempat yang sudah direncanakan. Tak perlu repot merogoh kocek dalam untuk berkeliling ke luar daerah, karena liburan di dalam kota pun bisa menjadi tawaran yang menarik untuk cuci mata.

Saya mencoba berkeliling kota Jakarta dengan 3 orang teman-teman dan keluarga, tanpa rencana. Sekali jalan untunglah semua fasilitas mendukung lancar.

Sekarang tak perlu repot naik  Busway untuk keliling Jakarta, semua halte transit lumayan sudah memadai dengan biaya hanya Rp. 3.500, mau bayar pakai kartu  debit pun tinggal tempel di pintu masuk halte busway. Aman dan nyaman bukan?


Tujuan kali ini menglilingi Monas dan Pasar Baru .


Add caption






Keberangkatan kami bukan hanya berbekal uang, tetapi saya membawa 2 kantong pakaian bekas (namun masih sangat layak pakai) untuk berbagi menjelang Ramadhan ini kepada para petugas penyapu jalanan atau pun para  tuna grahita yang mungkin akan saya ditemui di perjalanan, atau bahkan di sekitar Monas. Ternyata lama menjinjing tak saya temukan di sekitaran Monas. Rupanya, Jakarta memang mulai berhias. Polisi Patroli pun berlalu lalang ketat bergantian mengontrol keadaan di sekitar Monas. 



Cuaca yang sangat panas menjadi tak terasa saat fasilitas kereta kelinci gratis membawa kami berkeliling di sekitar pelataran Monas. Ternyata antrean panjang sudah menunggu saat membeli karcis yang dipatok berbeda untuk tujuan cawan/goblet, pelataran monas dan top/puncak monas. Untuk anak-anak yang asalnya Rp. 1.000,- naik menjadi Rp. 2.000,-. Untuk pelajar dan mahasiswa (jangan lupa membawa kartu ID sekolah/Univ. masing2) dari Rp. 2.000,- menjadi Rp. 4.000. Dan untuk dewasa di cawan hanya Rp. 5.000,- jika sampai top/puncak Rp. 15.000,-. 

Sayangnya, pelayanan loket sangat minim, hanya 3 loket, padahal pengunjung yang mengantri saat itu datang dari berbagai pelosok daerah di Nusantara, demi mengenal History Monas sebagai tugu kebanggaan kota Jakarta. Kunjungan ke bagian cawan/museum bawah pun sedang ada perbaikan. Alhasil, saya hanya bisa menyaksikan suara Proklamasi Bungkarno saja, lalu menghibur diri berfoto narsis hahaha...







Tak puas hanya ke Monas, saya mencoba berkeliling ke Passer Baru. Dengan menaiki bajaj bertarif Rp. 15.000,- sampailah di pasar yang konon sudah lama berdiri sejak pemerintahan penjajah Belanda. Kanal-kanal di sekitar Passer Baru terlihat bersih, meski bau menyengat ciri khas sungai Ibu kota masih terasa. 

Jajaran toko di Passer Baru terlihat rapi dan bersih, di selingi jajanan kaki lima semacam rujak tumbuk, siomay, kerak telor, dan masih banyak lagi. Namun, mata saya tertuju pada jajanan Kerupuk Mie. Kenangan jajanan bersama almarhumah nenek menjelang Bulan Puasa tiba. 
Kerupuk berwarna kuning ini, sambal kacangnya tiada duanya... Puass! bikin nambah pesanan menjadi 5 bungkus plus sambal kacang.

Mau makan siang murah meriah? coba tengok rumah makan di sebelah kiri jalan paling depan dari pintu masuk Passer Baru. Menu ayam hemat selera rakyat, lumayan Yummy dan sehat dengan patokan harga hanya Rp. 15.000,- dari pada makan di pinggir jalan yang terkadang tak tentu harganya...  Pilihan ayam goreng cabai hijau dengan segelas es jeruk cukup meredakan panas sepanjang perjalanan berkeliling Jakarta...

Enjoy Jakarta! Dan buktikan, Jakarta mulai berhias...  












0 komentar:

Sakura © 2014. All Rights Reserved | Powered By Blogger | Blogger Templates

Designed by-SpeckyThemes